header-int

Hari ini dalam Sejarah: Gerakan 30 September PKI

Senin, 22 Mar 2021, 09:12:40 WIB - 9208 View
Share
Hari ini dalam Sejarah: Gerakan 30 September PKI

“Jas Merah, Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” ungkapan ini tepat adanya untuk mengenang betapa kelamnya sejarah Bangsa Indonesia dalam mendapatkan kemerdekaannya secara utuh. Setelah bisa berhasil lepas dari penjajahan asing, Bangsa Indonesia harus kembali dihadapkan dengan ancaman disintegrasi bangsa akibat munculnya pergolakan dan pemberontakan salah satunya pemberontakan G30 S/PKI.

Apa itu Disintegrasi? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), disintegrasi adalah keadaan tidak bersatu padu; keadaan terpecah belah; hilangnya keutuhan atau persatuan; perpecahan. Maka dapat disimpulkan bahwa disintergasi bangsa adalah memudarnya kesatupaduan antargolongan dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang bersangkutan.

Pemicu dari terjadinya disintegrasi bangsa dapat disebabkan oleh 3 faktor, yaitu karena adanya konflik ideologi, konflik kepentingan atau ketentaraan, dan konflik kenegaraan atau sistem pemerintahan. Pemberontakan G30 S/PKI menjadi salah satu bentuk disintegrasi bangsa, dimana hal tersebut merupakan gerakan pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk merebut kekuasaan dan mengganti dasar negara Pancasila dengan ideologi komunis.

Sejak dilakukan demokrasi terpimpin, kedudukan PKI semakin kuat di tanah air. Pada tahun 1959, Presiden Soekarno membubarkan parlemen dan menetapkan konstitusi di bawah dekrit Presiden dengan dukungan penuh dari PKI. Perkembangan politik saat itu menimbulkan reaksi dari partai-partai tertentu dan PKI menempatkan dirinya sebagai golongan yang menerima pancasila sebagai dasar negara.

Pembentukan NASAKOM (nasionalis, agama, dan komunis) yang sebenarnya diperuntukan guna merangkul kekuatan-kekuatan politik yang terus bersaing, justru menguntungkan PKI dan memperkuat kedudukannya bahkan penghargaan pemerintah terhadapnya pun semakin meningkat.

Berbagai program dan tindakan yang diambil pemerintah memberi peluang bagi PKI untuk memperkuat kadernya bahkan Presiden Soekarno menempatkan PKI di barisan depan dalam demokrasi terpimpin. PKI terus berusaha memprovokasi bentrokan antara aktivis massa dan polisi serta militer.

Pemberontakan ini mencapai puncaknya pada 30 September 1965 yang dikenal dengan pemberontakan G30 S/PKI. Bahkan untuk mencapai tujuannya tersebut, PKI tidak segan-segan untuk menghalalkan segala cara dengan menculik dan membunuh 7 perwira tinggi TNI AD.

Setelah jelas terungkap bahwa PKI punya keinginan lain maka diadakan operasi penumpasan seperti menginsyafkan kesatuan-kesatuan yang dimanfaatkan oleh PKI, merebut studio RRI dan kantor besar Telkom, dan gerakan pembersihan terhadap tokoh-tokoh yang terlibat langsung maupun yang mendalanginya. Akhirnya PKI dinyatakan sebagai partai terlarang dan tidak boleh lagi tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Artikel ini telah tayang di kelaspintar.id dengan judul "Perjuangan Terhadap Ancaman Disintegrasi: Pemberontakan G30 S/PKI". Klik untuk baca: https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/perjuangan-terhadap-ancaman-disintegrasi-pemberontakan-g30-s-pki-7226/


Video Terkait :

Unidha SMK PUI Jatibarang merupakan salah satu SMK di Indramayu yang berdiri pada tahun 1987 berlokasi di Jalan Letnan Joni No. 19 Jatibarang. SMK PUI Jatibarang awalnya bernama STM PUI Jatibarang dengan jurusan perdananya adalah Teknik Otomotif dan sekarang sudah mempunyai 3 Program Keahlian. Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Program Keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor, Program Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan, dan Menjadi SMK Rujukan tahun 2019
© 2024 SMK PUI Jatibarang Follow SMK PUI Jatibarang : Facebook Twitter Linked Youtube